Aku tak pernah menyangka sebelumnya.. Bahwa dengan masuk dan kuliahnya aku di STIS akan membawaku ke tempat yang sejauh ini.. Ke Papua..Tak pernah terbayangkan! Dulu, pikirku paling2 penempatan tidak akan jauh2 dari tempat tinggalku.. yah, paling jauh Kalimantanlah.. Ancang2ku hanya sampai daerah itu.. Tapi Papua??? Jauh sekali kawan..
Pada saat pemneritahuan mengenai daerah penempatan Mahasiswa STIS Angakatan 46.. Berbagai macam ekspresi muncul dari wajah teman2.. Ada yang tersenyum bahagia karena pulang ke kampung halaman atau ditempatkan didaerah yang dekat dengan kampung halamannya, ada yang sedih karena daerah penempatannya jauh dari rumah.. Especially kami yang ditempatkan di Papua.. Bahkan ada yang menangis.. Sedih lah, sudah 4 tahun berpisah dengan sanak saudara untuk menuntut ilmu di Jakarta.. Sekarang penempatan pun dapat daerah yang "Ujung Seminung", itu istilahku.. Artinya jauh sekali kawan..
Tentu saja aku tidak menangis waktu itu.. hanya saja sepanjang acara briefing yang memang diadakan setiap minggu itu, sepatah kata pun yang dilontarkan si Pembicara tak sanggup ditangkap oleh otakku, aku seolah sedang berada disana, tapi jiwaku tak disana.. melanglang buana mencoba mencari tahu tentang daerah yang disebut PAPUA... sampai acara berakhir, jiwaku masih belum pulang juga.. Ah, mungkin itu terlalu berlebihan.. untunglah hari itu adalah hari terakhir briefing. Kalo gak, ya gapapa juga sih..
Aku sempat tertawa saat mendengar ada salah satu temanku (Wahyuningsih elek, pa kabarmu di gorontalo? hehe) yang menangis saat mendengar aku ditempatkan di Papua, yang kemudian diketawain temanku yang lain saat melihat aku tak sedikitpun menitikkan air mata.. Hehehe...
Aku makin merasa geli saat aku memberitahukan kakakku yanmg tertua,, tanggapannya "Gile Aje.. jauh bener... ga bisa 'diomongin' lagi tuh??"
Sementara bapakku tidak percaya bahwa aku ditempatkan di Papua.. Waktu itu aku sedang bicara dengan Ibuku di Telepon, dibelakang kudengar suaya bapakku "Bohong dia itu.." Pliss deh Babe.. Sampai akhirnya saat dirumah aku minta tolong roommateku Azzah (Za.. Kangen dech!!) untuk berbicara dengan bapakku.. hehehe...
Alhasil, singkat cerita... Pada tanggal 14 April Pukul 21.10 sang burung besi yang berlabel Garuda Indonesia Airways membawaku terbang ke daerah yang kusebut "Pulau yang Aneh bin Unik"..
Bersambung.......
.JPG)
